Senin, 08 Juni 2015


PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN HASIL BELAJAR TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG







JURNAL






Oleh
HASAN BASRI
NPM 090401020037





Description: Unikan















UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2013


ABSTRAK

Wahyudi, Johan. 2013.    Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pergaulan Teman
Sebaya dan  Hasil Belajar Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
Kanjuruhan Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Akuntansi. Pembimbing I: Dra. Lilik Srihariani, M.Ak. Pembimbing II: Dra. Andriani Rosita, M.Pd
Kata Kunci: Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pergaulan Teman Sebaya dan
            Hasil Belajar Terhadap Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.  Konsumen memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa tinggi rendahnya berperilaku konsumtif mahasiswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu lingkungan keluarga itu sendiri, selain itu  oleh pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar mahasiswa juga mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa itu sendiri.
            Tujuan dalam penelitian ini adalah; (1) Ingin menganalisis pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif, (2) Ingin menganalisis pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif, (3) Ingin menganalisis pengaruh hasil belajar terhadap perilaku konsumtif, dan (4) Ingin menganalisis pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan ekonomi angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang yang berjumlah 392 mahasiswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Peneliti menggunakan rumus dari teori Arikunto sehingga diperoleh 98 mahasiswa yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah; Lingkungan keluarga, Pergaulan teman sebaya dan Hasil belajar sebagai variabel bebas serta Perilaku konsumtif sebagai variabel terikat. Teknik pengambilan data menggunakan teknik kuesioner (angket) dan dokumentasi .
            Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS For Windows versi 16, dapat diketahui  hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga sebesar  0,228% , pergaulan teman sebaya menunjukkan sebesar 0,235% dan hasil belajar 11,819% serta (R square) mampu memberikan kontribusi sebesar 36,6 % terhadap perilaku konsumtif, bahwa variabel bebas yang meliputi lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar baik secara parsial dengan nilai sig. 0,000 maupun secara simultan dengan nilai sig. 0,000 dapat berpengaruh terhadap variabel terikat yakni perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia (SDM). Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Peranan ekonomi dalam pendidikan sangat menentukan tetapi bukan sebagai pemegang peranan penting sebab ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian dan ketrampilan mengelola. Inilah yang merupakan kunci keberhasilan suatu lembaga pendidikan. Artinya apabila pengelola dan dosen-dosen memiliki dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya dan memiliki ketrampilan yang cukup dalam melaksanakan tugasnya, memberi kemungkinan lembaga pendidikan akan sukses melaksanakan misinya walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai.
Universitas Kanjuruhan Malang sebagai subsistem pendidikan nasional yang didalamnya juga menyelenggarakan proses pendidikan dan ikut menghasilkan tenaga-tenaga pendidik yang nantinya ikut membangun negara lewat jalur pendidikan. Akan tetapi mahasiswa di Universitas Kanjuruhan Malang sekarang ini kebanyakan peran aktif dalam proses pembelajaran sedikit mengalami kendala, hal ini terkait dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh mahasiswa lebih besar diluar proses pembelajaran. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan pribadi, mahasiswa seringkali didorong oleh motif tertentu untuk mendapatkan produk/jasa yang dibutuhkannya. Mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan lebih banyak berdasarkan emosional motif daripada rasional motif. Fenomena yang dihadapi mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari diwarnai dengan maraknya kegiatan konsumsi. Konsumsi terhadap suatu barang merupakan gaya hidup tertentu dari kelompok status tertentu. Konsumsi terhadap barang merupakan gaya hidup tersendiri. Konsumsi terhadap barang merupakan landasan bagi penjejangan dari kelompok status. Seseorang yang berada dalam kelas atas cenderung mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan kelas bawah. Secara otomatis seseorang yang berada di kelas atas cenderung untuk berkonsumsi lebih banyak dibandingkan seseorang yang berada di kelas bawah. Hal ini terjadi karena dengan sumber daya yang melimpah akan membuat seseorang mudah dalam membelanjakannya dan apabila penggunaan tersebut dilakukan tanpa landasan rasional maka akan mengarah pada perilaku konsumtif.
Perilaku konsumtif sendiri bisa dilihat dari gaya hidup mahasiswa tersebut, gaya hidup mahasiswa dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam diri (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu sendiri dikalangan mahasiswa meliputi, terpengaruh penampilan produk atau kemasan produk dan iklan, terhegemoni akan adanya cafe dan resto, tempat karaoke, diskotik, hypermarket maupun supermarket yang ada di lingkungan sekitar dan keinginan mengikuti trend dan mode.
Peran status ekonomi orang tua berpengaruh terhadap perilaku konsumtif anaknya (mahasiswa). Disini pada dasarnya orang tua tidak pernah memberikan uang tambahan untuk jalan-jalan atau membeli pakaian. Tetapi disini anak malah yang menyalahgunakan uang yang diberikan oleh orang tuanya karena mereka meminta uang tambahan jarang diberi oleh orang tuanya, maka jalan satu-satunya mereka yaitu berbohong meminta uang dengan alasan untuk mengerjakan tugas padahal disini uang digunakan untuk ke mall, atau membeli pakaian, untuk jalan, dll. Mereka juga terhegemoni akan adanya distro/mall karena mereka mempunyai rasa gengsi dengan teman sepergaulan. Dan terkadang mereka membeli suatu produk dipengaruhi oleh adanya iklan media cetak. Karena sebagian besar mahasiswa dapat dilihat jika dikampus selalu berpenampilan menarik otomatis kalau tidak bisa mengikutinya pasti akan minder.
Mahasiswa bisa membeli barang atau tidak juga didasari oleh kebutuhan orang tua yang banyak atau tidaknya pengeluaran tiap bulannya. Jika pengeluaran orang tua tidak banyak terkadang anak juga diberi uang tambahan jika meminta tetapi uang tersebut digunakan untuk jalan-jalan tadi. Disitu mahasiswa bisa selalu mengikuti trend yang selalu berkembang, dan tidak lagi ketinggalan mode ataupun malu dengan teman lainnya. Jelas bahwa bisa tidaknya mahasiswa untuk berperilaku konsumtif dipengaruhi oleh peran status ekonomi orang tuanya. Dan dalam pemilihan fashion bagi mereka adalah trend dan desain yang utama lalu merk juga mempengaruhi karena paling tidak kualitas bagus jika merknya bagus. Pada dasarnya membeli barang di distro/mall alasannya adalah kualitas terjamin dari segi awet dan enak tidaknya dipakai dari pada beli di toko-toko biasa. Yang jelas tingkat konsumtif antara mereka yang berstatus ekonomi tinggi, sedang dan rendah ada perbedaan. Meskipun mereka yang berstatus ekonomi rendah juga bisa berpenampilan konsumtif tetapi tingkatan konsumtifnya berbeda dengan mereka yang berstatus ekonomi tinggi dan sedang dikarenakan faktor ekonomi dari orang tua.
Lingkungan belajar tidak hanya berada dikampus melainkan di rumah juga termasuk lingkungan belajar, lingkungan belajar di rumah langsung dalam pengawasan orang tua. Lingkungan keluarga yang perhatian akan pendidikan anak-anaknya akan sangat berpengaruh sekali untuk lebih meningkatkan prestasi bahkan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan. Selain didalam perkuliahan seorang mahasiswa mendapatkan materi pelajaran yang diberikan oleh dosen serta tugas-tugas atau latihan-latihan soal yang diberikan oleh dosen, seorang mahasiswa harus melakukan belajar dirumah dengan membuka kembali materi yang sudah diberikan dosen serta mengerjakan tugas-tugas. Melakukan proses belajar dirumah tidak hanya pada saat mendapatkan tugas rumah ataupun pada saat mau ujian, tetapi melakukan kegiatan belajar dirumah harus teratur setiap hari.
Akan tetapi melihat berkembangan jaman yang sudah berkembang saat ini serta teknologi-teknologi yang sudah ada, para remaja saat ini khususnya mahasiswa lebih menyampingkan proses pembelajaran. Bisa kita lihat sekarang ini mahasiswa lebih sering melakukan kegiatan yang santai sesuai dengan apa yang sudah diuraikan, dari pada melakukan kegiatan belajar. Mahasiswa lebih sering berkumpul ditempat kopi, nongkrong di cafe-cafe, pergi ketempat karaoke ramai-ramai, bahkan sering pergi ke tempat-tempat dunia malam atau biasa disebut diskotik. Kegiatan mahasiswa seperti ini bukan karena kemauannya sendiri, melainkan adanya pengaruh-pengaruh dari teman. Pergaulan teman sebaya seperti ini yang tidak baik. Pergaulan teman sebaya tidak selalu baik seperti apa yang kita bayangkan, tetapi juga ada pergaulan teman sebaya yang selalu melakukan aktivitas yang tidak baik. Sebagai seorang mahasiswa harus pintar-pintarnya memilih teman sebaya dan bergaul sama teman-teman sebaya, karena dengan kita memilih pergaulan teman sebaya itu merupakan suatu tindakan dimana seorang mahasiswa harus bisa menempatkan posisinya sendiri.
Maksud dari menempatkan posisi itu, seorang mahasiswa yang kuliah di dalam kota sendiri atau di luar kota bahkan di luar pulau. Kalau seorang mahasiswa bergaul sesama teman sebaya yang berasal dari dalam kota dan luar kota/luar pulau yang karakternya suka bersenang-senang pasti kebanyakan yang dilakukan hanya kuliah setelah itu nongkrong di cafe, main-main terus. Tetapi bagi seorang mahasiswa yang dia kuliah didalam kota dan luar kota/luar pulau yang serius dalam menjalankan proses pembelajaran pasti akan halnya serius dalam melakukan proses pembelajaran. Semua itu dengan dampak yang ada, lama kelamaan seiring berjalannya waktu akan merasakan efek tersendiri dalam masalah perekonomian.
Mahasiswa harus bisa berfikir rasional untuk mengatur perekonomiannya sendiri. Hasil belajar yang didapat dalam perkuliahan harus bisa diterapkan langsung untuk mengatur masalah perekonomian. Sebelum melakukan kegiatan perekonomi, sebagai mahasiswa pendidikan ekonomi harus bisa membedakan mana yang disebut kebutuhan dan mana yang disebut keinginan. Jika tidak dibedakan dan akan dipenuhi semuannya, maka akan terjadi perilaku konsumtif. Mahasiswa pendidikan ekonomi harus bisa menerapkan semua prinsip-prinsip ekonomi yang dihasilkan di dalam perkuliahan sebelum melakukan tindakan konsumsi.
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil judul tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pergaulan Teman Sebaya dan Hasil Belajar Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
  1. Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?
  2. Adakah pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?
  3. Adakah pengaruh hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?
4.      Adakah pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
  1. Ingin menganalisis pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
  2. Ingin menganalisis pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
  3. Ingin menganalisis pengaruh hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
  4. Ingin menganalisis pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.

Asumsi Penelitian
yang menjadikan asumsi dalam penelitian ini bahwa :
1.    Lingkungan keluarga dan hasil belajar dimungkinkan ada pengaruh terhadap perilaku konsumtif
2.    Setiap mahasiswa di anggap memiliki kelompok teman sebaya.
3.    Hasil belajar yang diperoleh dari dokumen kampus dianggap benar
4.    Kejujuran responden dalam mengisi angket dianggap benar dan jujur

Manfaat penelitian
1.      Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana berperilaku konsumtif serta menambah konsep-konsep atas teori-teori tentang pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif.
2.      Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu :
a.         Bagi Dosen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya lingkungan keluarga dan pergaulan teman sebaya untuk mendapatkan hasil belajar didalam perilaku konsumtif.
b.         Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat memberikan informasi tentang lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar dalam perilaku konsumtif.
c.         Bagi Penulis
Dapat menemukan cara pemecahan dari permasalahan yang diteliti dan menambah wawasan serta pengetahuan penulis.

d.        Bagi Pembaca       seharusnya diletakkan di halaman selanjutnya         
Memberikan refrensi bagi penelitian lain yang berminat dalam masalah yang serupa.

Ruang Lingkup Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup dan faktor masalah yang diteliti sebagai berikut:
1.        Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang menjadi sarana penelitian, meliputi:
a.         Lingkungan keluarga
b.        Pergaulan teman sebaya
c.         Hasil belajar
d.   Perilaku konsumtif mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang
2.         Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang, yang keseluruhannya berjumlah 392 mahasiswa.

KAJIAN PUSTAKA    seharusnya ditengah dan halaman baru
Pengertian Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan bagi anak yang pertama karena di dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan (Hasbullah, 2005:38). Lingkungan keluarga yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu bagaimana di dalam suatu lingkungan keluarga memiliki pola gaya hidup untuk melakukan kegiatan mengkonsumsi barang maupun jasa. Selain itu bagaimana kondisi atau kedudukan perekonomian yang ada di lingkungan keluarga.
Pengertian Pergaulan Teman Sebaya
Pergaulan teman sebaya adalah kelompok orang-orang yang seumur dan mempunyai kelompok sosial yang sama, seperti teman sekolah atau teman sekerja (Mu’tadin, 2002:1). Serta menurut Hartup (2000:223) teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau kedewasaan yang sama. Pergaulan teman sebaya yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pergaulan teman sebaya yang didalam pergaulannya sering mengenyampingkan proses pembelajaran. Dimana dalam bergaul sering melakukan kegiatan santai atau senang-senang seperti nongkrong di cafe-cafe, pergi ke tempat karaoke, selalu mengikuti trend dan mode yang ada.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar (Keller, 2004:77). Hasil belajar dalam penelitian ini bagaimana seorang mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi menanggapi perilaku konsumtif dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang sudah diajarkan di dalam perkuliahan.
Pengertian Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut (Mangkunegara, 2002:3). Perilaku konsumtif dalam penelitian ini merupakan suatu perilaku mahasiswa yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan kepuasaan dan kenyamanan fisik. Serta adanya pola hidup mahasiswa yang dikendalikan dan didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata, karena adanya ketertarikan sendiri dalam dirinya sendiri dan adanya pengaruh dari luar.

METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, karena masalah yang akan penulis bahas adalah masalah yang ada pada masa sekarang dengan menggunakan data yang ada dan hasil data tersebut dinyatakan dalam bentuk angka (kuantitatif).
Populasi, Sampel dan Sampling
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang yang berjumlah 392 mahasiswa. Sedangkan untuk sampel dalam penelitian ini peneliti mengambil 25% dari 392 anggota populasi yaitu sebanyak 98 mahasiswa.
Serta penggunaan sampling dalam penelitian ini digunakan teknik proporsional random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu.
Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Kualitas instrumen  akan menentukan kualitas data yang terkumpul.
1.      Instrumen Berupa Angket
Proses menjaring data, dapat digunakan berbagai alat pengumpulan data. Salah satunya adalah angket/kuisioner. Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya. Pada penelitian ini setiap butir soal instrumen memakai skala likert yang telah dimodifikasi dengan lima alternatif pilihan yaitu: Jawaban a (selalu), jawaban b (sering), jawaban c (kadang-kadang), jawaban d (pernah), jawaban e (tidak pernah).
2.      Instrumen Berupa Dokumentasi
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari dokumen yang berupa daftar nama mahasiswa dan nilai IPK mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang.

Analisis Data
a.         Analisis Deskriptif
Data yang diolah merupakan data yang dikumpulkan dari hasil penelitian, kemudian diuji melalui perhitungan SPSS for windows versi 16. Pengolahan data dilakukan dengan menggunaan metode statistik dengan menggunakan model Regresi Linear Berganda karena variabel bebas yang diteliti lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar sedangkan variabel terikat adalah perilaku konsumtif.
Data yang diperoleh dalam skala ordinal harus dirubah ke dalam skala interval dengan menggunakan MSI (Metode Succesive Interval) karena syarat dari penggunaan analisis regresi adalah skala interval. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 16, maka diperoleh gambaran mengenai pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif.
b.        Uji Asumsi Klasik
Hasil dari pengumpulan data sebelum diuji menggunakan analisis regresi linear berganda, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas
1)         Uji normalitas
Penggunaan analisisregresi linier berganda data harus berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan pengujian normalitas data. Pengujian yang digunakan adalah metode Grafik (Normal Probability Plot), apabila sebaran data pada grafik berada di sekitar garis diagonal dan arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal  data berdistribusi normal.
2)   Uji multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen variabel).
3)   Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan mengunakan grafik Scatter Plot. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas atau data homogen.
c.          Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik bahwa data layak untuk dilakukan uji regresi linear berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel bebas terhadap variabel terikat dalam bentuk persamaan regresi linear berganda.
d.         Pengujian Hipotesis
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS  for windowsversi 16 diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
1)           Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk pengujian pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variable terikat..
2)         Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk pengujian pengaruh secara bersama-sama variabel terhadap variable terikat..bebas.
e.          Koefisien Determinasi
Koefisien korelasi atau keeratan hubungan dan koefisien determinasi antara variabel independen dengan variabel dependen

Pembahasan hasil penelitian
            Hasil penelitian yang sudah dianalisis dengan maksud untuk menginterprestasikan hasil penelitian. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian sebagai berikut :
a.             Berdasarkan hasil analisis secara statistik lingkungan keluarga (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif (Y) karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu 0.010 < 0.05 dengan kontribusi sebesar 0.228 (22,8%).
b.            Berdasarkan hasil analisis secara statistik pergaualan teman sebaya (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif (Y) karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu 0.019 < 0.05 dengan kontribusi sebesar 0.235 (23,5%).
c.             Berdasarkan hasil analisis secara statistik kebiasaan belajar (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y) karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu 0.000 < 0.05 dengan kontribusi sebesar 1181,9 (11,819 %).
d.            Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, diketahui bahwa secara simultan lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari besarnya Fhitung yaitu 18,097, sedangkan Ftabel yaitu 0,05. Dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai barikut:
1.      ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang.
2.      ada pengaruh yang signifikan antara pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang.
3.      ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang.
4.      ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara lingkungan keluarga, perilaku teman sebaya dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan saran-saran sebagai berikut:
a.         Bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi
Agar lebih memperhatikan hasil belajar yang selama ini didapatkan oleh mahasiswa untuk mempertahankan hasil belajar yang selama ini baik dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa yang selama ini masih dibawah rata-rata. Dengan demikian mahasiswa akan bisa menerapkan prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari agar tidak melakukan perilaku konsumtif serta menjadi pribadi yang siap untuk melanjutkan jenjang karirnya menjadi seorang pendidik yang baik serta bisa mengamalkan ilmu yang didapat selama menempuh pembelajaran di kampus. 
b.        Bagi Dosen
Agar memberikan pengertian lebih kepada mahasiswa tentang bagaimana mengatur perekonomian sendiri agar terhindar dari berperilaku konsumtif. Serta untuk lebih meningkatkan sistem pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa, memberikan pemahaman yang lebih tentang cara berkonsumsi yang baik sesuai dengan prinsip ekonomi dan materi lain yang diajarkan, agar mahasiswa bisa terhindar dari perilaku konsumtif dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.
c.         Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa seharusnya bisa mengontrol kegiatan konsumsi secara bijak, agar terhindar dari pola konsumsi yang berlebihan, lebih bisa memahami arti perilaku konsumtif serta menjalankan tugasnya sebagai seorang terpelajar untuk lebih meningkatkan hasil belajar yang baik. Disamping itu sebagai mahasiswa juga harus bisa lebih memanfaatkan fasilitas yang sudah diberikan oleh keluarga sebagai penunjang proses pembelajaran, serta lebih memahami pentingnya pergaulan teman sebaya dikalangan kampus maupun dikawasan masyarakat supaya terhindar dari perilaku konsumtif.
d.        Bagi Peneliti
Untuk melengkapi sebagian tugas guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Kanjuruhan Malang dan dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan pendidikan yang lebih baik lagi. Apabila peneliti telah menjadi pendidik sehingga dapat berkontribusi pada dunia pendidikan dan berusaha menciptakan gaya hidup berkonsumsi yang benar dan bijak,  sehingga mahasiswa akan terhindar dari gaya hidup berperilaku konsumtif, selain disamping itu hasil belajar mahasiswa yang didapat dari perkuliahan harus bisa ditingkatkan dan bisa diterapkan dengan baik dikehidupan sehari-hari.
e.         Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang sebesar 0,366 atau 36,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perilaku konsumtif pada mahasiswa pendidikan ekonomi masih dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini yakni sebesar 0,634 atau 63,4%, diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian untuk mengetahui variabel lain yang berhubungan dengan perilaku konsumtif tersebut selain yang diteliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agustinus. 2002. Pentingnya perilaku berkonsumtif. Bandung:Rineka Cipta
Ahmadi, 2001. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Bandung:Erlangga
Anggia, Dewi. 2008. “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi belajar siswa SMK program studi akuntansi di SMKN 1 Malang”. Skripsi tidak di terbitkan.
Ani. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Erlangga
Anonim. 2003. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka cipta.
Baharudin, 2009. Pendukung sistem pembelajaran. Yogyakarta:Rineka Cipta
Bernadina, Ida Farida. 2011. “Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, pergaulan dengan teman sebaya, dan persepsi siswa tentang gaya hidup (life style) selebritis sebagai trendsetter terhadap perilaku konsumtif siswa SMAN 3 Malang”. Skripsi tidak di terbitkan.
Dalyono, 2005. Faktor pendukung proses pembelajaran. Bandung:Sinar Grafika
Depdikbud, 2000. Sistem pendidikan nasional. Jakarta:Sinar Grafika
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Farandika, Hety . 2007. “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi, dan Persepsi Lingkungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Rasionalitas Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMAK FRATERAN MALANG”. Skripsi tidak di terbitkan.
Gunarsa, 2000. Pentingnya akan masa remaja. Jakarta:CV Alfabeta
Hartup, 2000. Pergaulan teman sebaya. Jakarta:Rineka Cipta
Hasbullah, 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Surabaya:Erlangga
Hurlock, 2003. Bimbingan konseling. Surabaya:Erlangga
Keller, 2004. Proses belajar pembelajaran. Jakarta:Erlangga
Khairudin, 2002. Fungsi dan peran lingkungan keluarga. Jakarta:Rineka Cipta
Kurniafindi, Wahyu Angga. 2008. “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi belajar siswa SMK progran studi akuntansi di SMK Ardjuna 1 Malang”. Skripsi tidak di terbitkan.
Mangkunegara, 2002. Pentingnya perilak berkonsumtif. Yogyakarta:Erlangga
Mu’tadin, 2002. Pergaulan dalam pertemanan. Bandung:Rineka Cipta
Nashar. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bandung:Rineka Cipta
Pratiwi, Erta. 2008. “Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Orang Tua dan Konsep Diri Siswa Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Malang”. Skripsi tidak di terbitkan. PT. Remaja RosdaKarya.
Purwanto, 2004. Lingkungan pendidikan. Surabaya:Erlangga
Puspitawati. 2008. Lingkungan pendidikan. Surabaya:Erlangga
Samsunuwiyati, 2005. Pentingnya akan masa remaja. Bandung:CV Alfabeta.
Santrock, J.W. 2003. Life Span Development. Jilid 1 Edisi 5 Jakarta Erlangga.
Santrock. 2008. Life Span Development. Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Sartain, 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Jakarta:Erlangga
Sarwono. 2007. Pentingnya perilaku berkonsumtif. bandung:Erlangga
Siswoyo, 2008. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.
Sudarsono. 2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat. Jakarta:Rineka cipta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian. Bandung:CV Alfabeta.
Sukmadinata, 2007. Pentingnya lingkungan belajar. Surabaya:Erlangga
Sulwati. 2007. Kepribadiian. Yogyakarta:Rineka Cipta
Sumarni, 2006. Faktor pendukung proses pembelajaran. Jakarta:Erlangga
Supardi, 2003. Faktor pendukung proses pembelajaran. Bandung:Sinar Grafika
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Syamsu, 2006. Pendukung sistem pembelajaran. Bandung:Rineka Cipta
Tambunan. 2001. Pentingnya perilaku berkonsumtif. Surabaya:Erlangga
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta.
Universitas Kanjuruhan Malang. 2006. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan.
Wahyurini. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran. Jakarta:Erlangga
Wibowo, 2001. Life span development. Bandung:Erlangga
Yusuf, Syamsu. 2000. Bimbingan konseling. Bandung:Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar