PENGARUH LINGKUNGAN
KELUARGA, PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN HASIL BELAJAR TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS KANJURUHAN
MALANG
JURNAL
Oleh
HASAN
BASRI
NPM 090401020037
UNIVERSITAS KANJURUHAN
MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
EKONOMI
2013
ABSTRAK
Wahyudi, Johan. 2013. Pengaruh
Lingkungan Keluarga, Pergaulan Teman
Sebaya dan Hasil Belajar Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa Pendidikan
Ekonomi Universitas
Kanjuruhan Malang. Skripsi, Program
Studi Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Akuntansi. Pembimbing I: Dra. Lilik
Srihariani, M.Ak. Pembimbing II: Dra. Andriani Rosita, M.Pd
Kata Kunci: Pengaruh Lingkungan Keluarga, Pergaulan
Teman Sebaya dan
Hasil Belajar Terhadap Perilaku Konsumtif
Perilaku
konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya
kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang
maksimal. Konsumen memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai
produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi tidak bisa
dipungkiri bahwa tinggi rendahnya berperilaku konsumtif mahasiswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu lingkungan keluarga itu sendiri,
selain itu oleh pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar mahasiswa juga mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa
itu sendiri.
Tujuan dalam penelitian ini adalah;
(1) Ingin menganalisis
pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif, (2) Ingin menganalisis pengaruh pergaulan teman sebaya
terhadap perilaku konsumtif, (3) Ingin
menganalisis pengaruh hasil belajar terhadap perilaku konsumtif, dan (4) Ingin menganalisis pengaruh lingkungan
keluarga, pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa pendidikan ekonomi
angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang yang berjumlah 392 mahasiswa. Teknik
yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Peneliti
menggunakan rumus dari teori Arikunto sehingga diperoleh 98 mahasiswa yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah; Lingkungan
keluarga, Pergaulan teman
sebaya dan Hasil belajar sebagai variabel
bebas serta Perilaku konsumtif sebagai variabel terikat. Teknik pengambilan data menggunakan teknik
kuesioner (angket) dan dokumentasi .
Hasil
pengujian dengan menggunakan program SPSS For Windows versi 16, dapat diketahui hasil penelitian
menunjukkan bahwa lingkungan keluarga sebesar 0,228% , pergaulan teman sebaya
menunjukkan sebesar 0,235% dan hasil belajar 11,819% serta (R square) mampu memberikan kontribusi sebesar 36,6 % terhadap perilaku konsumtif, bahwa variabel bebas yang meliputi lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar baik secara parsial dengan nilai sig. 0,000 maupun secara
simultan dengan nilai sig. 0,000 dapat berpengaruh terhadap variabel terikat
yakni perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan
Malang.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat
penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam
keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat
keberhasilan pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa
apabila ada usaha meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan
adalah usaha sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia (SDM). Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses dengan metode-metode tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Peranan ekonomi dalam pendidikan sangat menentukan tetapi bukan sebagai pemegang
peranan penting sebab ada hal lain yang lebih menentukan hidup matinya dan maju
mundurnya suatu lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi,
keahlian dan ketrampilan mengelola. Inilah yang merupakan kunci keberhasilan
suatu lembaga pendidikan. Artinya apabila pengelola dan dosen-dosen memiliki
dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya dan memiliki ketrampilan yang cukup
dalam melaksanakan tugasnya, memberi kemungkinan lembaga pendidikan akan sukses
melaksanakan misinya walaupun dengan ekonomi yang tidak memadai.
Universitas
Kanjuruhan Malang sebagai subsistem pendidikan nasional yang didalamnya juga
menyelenggarakan proses pendidikan dan ikut menghasilkan tenaga-tenaga pendidik
yang nantinya ikut membangun negara lewat jalur pendidikan. Akan tetapi
mahasiswa di Universitas Kanjuruhan Malang sekarang ini kebanyakan peran aktif
dalam proses pembelajaran sedikit mengalami kendala, hal ini terkait dengan kegiatan
sehari-hari yang dilakukan oleh mahasiswa lebih besar diluar proses
pembelajaran. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan
pribadi, mahasiswa seringkali didorong oleh motif tertentu untuk mendapatkan produk/jasa
yang dibutuhkannya. Mahasiswa dalam
memenuhi kebutuhan lebih banyak berdasarkan emosional motif daripada rasional
motif. Fenomena yang dihadapi mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari diwarnai
dengan maraknya kegiatan konsumsi. Konsumsi terhadap suatu barang merupakan
gaya hidup tertentu dari kelompok status tertentu. Konsumsi terhadap
barang merupakan gaya hidup tersendiri. Konsumsi terhadap barang merupakan
landasan bagi penjejangan dari kelompok status. Seseorang yang berada dalam
kelas atas cenderung mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan kelas
bawah. Secara otomatis seseorang yang berada di kelas atas cenderung untuk
berkonsumsi lebih banyak dibandingkan seseorang yang berada di kelas bawah. Hal
ini terjadi karena dengan sumber daya yang melimpah akan membuat seseorang mudah
dalam membelanjakannya dan apabila penggunaan tersebut dilakukan tanpa landasan
rasional maka akan mengarah pada perilaku konsumtif.
Perilaku konsumtif sendiri bisa dilihat
dari gaya hidup mahasiswa tersebut, gaya hidup mahasiswa dapat dilihat dari
kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal
dari dalam diri (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif itu
sendiri dikalangan mahasiswa meliputi, terpengaruh
penampilan produk atau kemasan produk dan iklan, terhegemoni akan adanya cafe
dan resto, tempat karaoke, diskotik, hypermarket maupun supermarket yang ada di
lingkungan sekitar dan keinginan mengikuti trend dan mode.
Peran status ekonomi orang tua
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif anaknya (mahasiswa). Disini pada
dasarnya orang tua tidak pernah memberikan uang tambahan untuk jalan-jalan atau
membeli pakaian. Tetapi disini anak malah yang menyalahgunakan uang yang
diberikan oleh orang tuanya karena mereka meminta uang tambahan jarang diberi
oleh orang tuanya, maka jalan satu-satunya mereka yaitu berbohong meminta uang
dengan alasan untuk mengerjakan tugas padahal disini uang digunakan untuk ke
mall, atau membeli pakaian, untuk jalan, dll. Mereka juga terhegemoni akan adanya
distro/mall karena mereka mempunyai rasa gengsi dengan teman sepergaulan. Dan
terkadang mereka membeli suatu produk dipengaruhi oleh adanya iklan media
cetak. Karena sebagian besar mahasiswa dapat dilihat jika dikampus selalu
berpenampilan menarik otomatis kalau tidak bisa mengikutinya pasti akan minder.
Mahasiswa bisa membeli barang atau
tidak juga didasari oleh kebutuhan orang tua yang banyak atau tidaknya
pengeluaran tiap bulannya. Jika pengeluaran orang tua tidak banyak terkadang
anak juga diberi uang tambahan jika meminta tetapi uang tersebut digunakan
untuk jalan-jalan tadi. Disitu mahasiswa bisa selalu mengikuti trend yang
selalu berkembang, dan tidak lagi ketinggalan mode ataupun malu dengan teman
lainnya. Jelas bahwa bisa tidaknya mahasiswa untuk berperilaku konsumtif
dipengaruhi oleh peran status ekonomi orang tuanya. Dan dalam pemilihan fashion bagi mereka adalah trend dan
desain yang utama lalu merk juga mempengaruhi karena paling tidak kualitas
bagus jika merknya bagus. Pada dasarnya membeli barang di distro/mall alasannya
adalah kualitas terjamin dari segi awet dan enak tidaknya dipakai dari pada
beli di toko-toko biasa. Yang jelas tingkat konsumtif antara mereka yang
berstatus ekonomi tinggi, sedang dan rendah ada perbedaan. Meskipun mereka yang
berstatus ekonomi rendah juga bisa berpenampilan konsumtif tetapi tingkatan
konsumtifnya berbeda dengan mereka yang berstatus ekonomi tinggi dan sedang
dikarenakan faktor ekonomi dari orang tua.
Lingkungan
belajar tidak hanya berada dikampus melainkan di rumah juga termasuk lingkungan
belajar, lingkungan belajar di rumah langsung dalam pengawasan orang tua.
Lingkungan keluarga yang perhatian akan pendidikan anak-anaknya akan sangat
berpengaruh sekali untuk lebih meningkatkan prestasi bahkan mendapatkan hasil
belajar yang memuaskan. Selain didalam perkuliahan seorang mahasiswa
mendapatkan materi pelajaran yang diberikan oleh dosen serta tugas-tugas atau
latihan-latihan soal yang diberikan oleh dosen, seorang mahasiswa harus
melakukan belajar dirumah dengan membuka kembali materi yang sudah diberikan
dosen serta mengerjakan tugas-tugas. Melakukan proses belajar dirumah tidak
hanya pada saat mendapatkan tugas rumah ataupun pada saat mau ujian, tetapi
melakukan kegiatan belajar dirumah harus teratur setiap hari.
Akan tetapi
melihat berkembangan jaman yang sudah berkembang saat ini serta
teknologi-teknologi yang sudah ada, para remaja saat ini khususnya mahasiswa
lebih menyampingkan proses pembelajaran. Bisa kita lihat sekarang ini mahasiswa
lebih sering melakukan kegiatan yang santai sesuai dengan apa yang sudah
diuraikan, dari pada melakukan kegiatan belajar. Mahasiswa lebih sering
berkumpul ditempat kopi, nongkrong di cafe-cafe, pergi ketempat karaoke ramai-ramai, bahkan sering pergi ke tempat-tempat dunia malam
atau biasa disebut diskotik. Kegiatan mahasiswa seperti ini bukan karena
kemauannya sendiri, melainkan adanya pengaruh-pengaruh dari teman. Pergaulan
teman sebaya seperti ini yang tidak baik. Pergaulan teman sebaya tidak selalu
baik seperti apa yang kita bayangkan, tetapi juga ada pergaulan teman sebaya
yang selalu melakukan aktivitas yang tidak baik. Sebagai seorang mahasiswa
harus pintar-pintarnya memilih teman sebaya dan bergaul sama teman-teman
sebaya, karena dengan kita memilih pergaulan teman sebaya itu merupakan suatu
tindakan dimana seorang mahasiswa harus bisa menempatkan posisinya sendiri.
Maksud dari
menempatkan posisi itu, seorang mahasiswa yang kuliah di dalam kota sendiri
atau di luar kota bahkan di luar pulau. Kalau seorang mahasiswa bergaul sesama
teman sebaya yang berasal dari dalam kota dan luar kota/luar pulau yang
karakternya suka bersenang-senang pasti kebanyakan yang dilakukan hanya kuliah
setelah itu nongkrong di cafe, main-main terus. Tetapi bagi seorang mahasiswa
yang dia kuliah didalam kota dan luar kota/luar pulau yang serius dalam
menjalankan proses pembelajaran pasti akan halnya serius dalam melakukan proses
pembelajaran. Semua itu dengan dampak yang ada, lama kelamaan seiring
berjalannya waktu akan merasakan efek tersendiri dalam masalah perekonomian.
Mahasiswa
harus bisa berfikir rasional untuk mengatur perekonomiannya sendiri. Hasil
belajar yang didapat dalam perkuliahan harus bisa diterapkan langsung untuk
mengatur masalah perekonomian. Sebelum melakukan kegiatan perekonomi, sebagai
mahasiswa pendidikan ekonomi harus bisa membedakan mana yang disebut kebutuhan
dan mana yang disebut keinginan. Jika tidak dibedakan dan akan dipenuhi
semuannya, maka akan terjadi perilaku konsumtif. Mahasiswa pendidikan ekonomi
harus bisa menerapkan semua prinsip-prinsip ekonomi yang dihasilkan di dalam
perkuliahan sebelum melakukan tindakan konsumsi.
Berdasarkan
uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka peneliti mengambil
judul tentang “Pengaruh Lingkungan
Keluarga, Pergaulan Teman Sebaya dan Hasil Belajar Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
- Adakah pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?
- Adakah pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?
- Adakah pengaruh hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa
pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013?
4.
Adakah
pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya, dan hasil belajar
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan
Malang Tahun 2013?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
dalam penelitian ini adalah:
- Ingin menganalisis pengaruh lingkungan keluarga terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun
2013.
- Ingin menganalisis pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun
2013.
- Ingin menganalisis pengaruh hasil belajar terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
- Ingin menganalisis pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman
sebaya, dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan
ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2013.
Asumsi
Penelitian
yang menjadikan asumsi dalam penelitian ini bahwa :
1.
Lingkungan
keluarga dan hasil belajar dimungkinkan ada pengaruh terhadap perilaku
konsumtif
2.
Setiap mahasiswa di anggap
memiliki kelompok teman sebaya.
3.
Hasil
belajar yang diperoleh dari dokumen kampus dianggap benar
4.
Kejujuran
responden dalam mengisi angket dianggap benar dan jujur
Manfaat
penelitian
1.
Manfaat Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana berperilaku
konsumtif serta menambah konsep-konsep atas teori-teori tentang pengaruh
lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar terhadap perilaku
konsumtif.
2.
Manfaat Praktis
Secara praktis,
penelitian ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu :
a.
Bagi
Dosen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
pentingnya lingkungan keluarga dan pergaulan teman sebaya
untuk mendapatkan hasil belajar didalam perilaku konsumtif.
b.
Bagi
Mahasiswa
Diharapkan dapat memberikan informasi tentang lingkungan keluarga,
pergaulan teman sebaya dan hasil belajar dalam perilaku konsumtif.
c.
Bagi
Penulis
Dapat menemukan cara pemecahan dari permasalahan yang diteliti dan menambah
wawasan serta pengetahuan penulis.
d.
Bagi Pembaca seharusnya diletakkan di halaman
selanjutnya
Memberikan refrensi bagi penelitian lain
yang berminat dalam masalah yang serupa.
Ruang
Lingkup Batasan Masalah
Dalam hal ini
penulis membatasi ruang lingkup dan faktor masalah yang diteliti sebagai
berikut:
1.
Obyek
Penelitian
Obyek penelitian ini adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang menjadi
sarana penelitian, meliputi:
a.
Lingkungan
keluarga
b.
Pergaulan
teman sebaya
c.
Hasil
belajar
d.
Perilaku
konsumtif mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang
2.
Subyek
penelitian
Subyek penelitian ini adalah semua mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang, yang
keseluruhannya berjumlah 392 mahasiswa.
KAJIAN PUSTAKA seharusnya ditengah dan
halaman baru
Pengertian
Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan bagi anak yang pertama karena di dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan (Hasbullah, 2005:38). Lingkungan
keluarga yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu bagaimana di dalam suatu
lingkungan keluarga memiliki pola gaya hidup untuk melakukan kegiatan
mengkonsumsi barang maupun jasa. Selain itu bagaimana kondisi atau kedudukan
perekonomian yang ada di lingkungan keluarga.
Pengertian Pergaulan Teman Sebaya
Pergaulan
teman sebaya adalah kelompok orang-orang yang seumur dan mempunyai kelompok
sosial yang sama, seperti teman sekolah atau teman sekerja (Mu’tadin, 2002:1). Serta menurut Hartup (2000:223) teman
sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau kedewasaan yang
sama. Pergaulan teman sebaya yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu pergaulan
teman sebaya yang didalam pergaulannya sering mengenyampingkan proses
pembelajaran. Dimana dalam bergaul sering melakukan kegiatan santai atau
senang-senang seperti nongkrong di cafe-cafe, pergi ke tempat karaoke, selalu
mengikuti trend dan mode yang ada.
Pengertian
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah terjadinya
perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil
dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak
berpengaruh terhadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai
tujuan belajar (Keller, 2004:77). Hasil belajar dalam penelitian ini bagaimana seorang mahasiswa khususnya mahasiswa pendidikan ekonomi menanggapi perilaku konsumtif
dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi yang sudah diajarkan di dalam
perkuliahan.
Pengertian Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif didefinisikan
sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha
memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut
(Mangkunegara, 2002:3). Perilaku konsumtif dalam penelitian ini merupakan suatu
perilaku mahasiswa yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan,
penggunaan segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan kepuasaan dan
kenyamanan fisik. Serta adanya pola hidup mahasiswa yang dikendalikan dan
didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata,
karena adanya ketertarikan sendiri dalam dirinya sendiri dan adanya pengaruh
dari luar.
METODELOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, karena masalah yang akan
penulis bahas adalah masalah yang ada pada masa sekarang dengan menggunakan
data yang ada dan hasil data tersebut dinyatakan dalam bentuk angka (kuantitatif).
Populasi, Sampel dan Sampling
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
mahasiswa Pendidikan Ekonomi
angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang yang
berjumlah 392 mahasiswa. Sedangkan untuk sampel dalam
penelitian ini peneliti mengambil 25% dari 392 anggota populasi yaitu sebanyak
98 mahasiswa.
Serta penggunaan sampling dalam penelitian ini digunakan teknik
proporsional random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari semua anggota
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
anggota populasi itu.
Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data. Kualitas instrumen
akan menentukan kualitas data yang terkumpul.
1.
Instrumen
Berupa Angket
Proses menjaring data, dapat digunakan berbagai alat pengumpulan data. Salah satunya adalah
angket/kuisioner. Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya. Pada penelitian ini
setiap butir soal instrumen memakai skala
likert yang telah dimodifikasi dengan lima alternatif pilihan yaitu: Jawaban a (selalu), jawaban b
(sering), jawaban c (kadang-kadang), jawaban d (pernah), jawaban e (tidak pernah).
2. Instrumen Berupa Dokumentasi
Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari dokumen yang berupa
daftar nama mahasiswa dan nilai IPK
mahasiswa Pendidikan Ekonomi
angkatan 2009-2012 Universitas Kanjuruhan Malang.
Analisis Data
a.
Analisis Deskriptif
Data yang diolah merupakan data yang dikumpulkan dari
hasil penelitian, kemudian diuji melalui perhitungan SPSS for windows versi 16.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunaan metode statistik dengan menggunakan
model Regresi Linear Berganda karena variabel bebas yang diteliti lingkungan
keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar sedangkan variabel terikat
adalah perilaku konsumtif.
Data yang diperoleh dalam skala ordinal harus dirubah ke
dalam skala interval dengan menggunakan MSI (Metode Succesive Interval) karena syarat dari penggunaan analisis
regresi adalah skala interval. Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 16, maka diperoleh gambaran mengenai
pengaruh lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan hasil belajar terhadap
perilaku konsumtif.
b.
Uji Asumsi Klasik
Hasil
dari pengumpulan data sebelum diuji menggunakan analisis regresi linear
berganda, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri
dari uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas
1)
Uji normalitas
Penggunaan analisisregresi linier berganda data harus
berdistribusi normal, sehingga perlu dilakukan pengujian normalitas data.
Pengujian yang digunakan adalah metode Grafik (Normal Probability Plot),
apabila sebaran data pada grafik berada di sekitar garis diagonal dan arah
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
data berdistribusi normal.
2)
Uji multikolineritas
Uji multikolineritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen variabel).
3) Uji heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan mengunakan
grafik Scatter Plot. Jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas
atau data homogen.
c.
Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik bahwa data layak untuk dilakukan
uji regresi linear berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh antar variabel
bebas terhadap variabel terikat dalam bentuk persamaan regresi linear berganda.
d.
Pengujian Hipotesis
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS for windowsversi 16 diperoleh hasil perhitungan sebagai
berikut:
1)
Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial
(Uji Statistik t)
Uji t digunakan
untuk pengujian pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variable
terikat..
2)
Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan
(Uji Statistik F)
Uji
F digunakan untuk pengujian pengaruh secara bersama-sama variabel terhadap
variable terikat..bebas.
e.
Koefisien Determinasi
Koefisien korelasi
atau keeratan hubungan dan koefisien determinasi antara variabel independen
dengan variabel dependen
Pembahasan hasil penelitian
Hasil penelitian yang sudah dianalisis dengan maksud untuk menginterprestasikan hasil penelitian. Hasil
analisis data yang diperoleh dari penelitian sebagai berikut :
a.
Berdasarkan hasil analisis
secara statistik lingkungan keluarga (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif (Y)
karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu
0.010 <
0.05 dengan kontribusi sebesar 0.228 (22,8%).
b.
Berdasarkan hasil analisis
secara statistik pergaualan teman sebaya (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif (Y)
karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu
0.019 <
0.05 dengan kontribusi sebesar 0.235 (23,5%).
c.
Berdasarkan hasil analisis
secara statistik kebiasaan belajar (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel prestasi belajar (Y) karena nilai signifikan lebih kecil dari nilai
signifikan yang ditentukan yaitu 0.000 < 0.05 dengan kontribusi sebesar 1181,9 (11,819 %).
d.
Berdasarkan hasil penelitian
dan pengolahan data, diketahui bahwa secara simultan lingkungan keluarga, pergaulan
teman sebaya dan hasil belajar berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif mahasiswa. Hal ini dapat dilihat dari besarnya Fhitung yaitu 18,097, sedangkan Ftabel
yaitu 0,05. Dengan demikian Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai barikut:
1.
ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi
Universitas Kanjuruhan Malang.
2.
ada pengaruh yang signifikan antara pergaulan teman sebaya terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi
Universitas Kanjuruhan Malang.
3.
ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi
Universitas Kanjuruhan Malang.
4. ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara lingkungan keluarga, perilaku teman sebaya dan hasil belajar terhadap perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi
Universitas Kanjuruhan Malang.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan saran-saran sebagai
berikut:
a.
Bagi Program Studi Pendidikan Ekonomi
Agar lebih memperhatikan hasil belajar yang selama
ini didapatkan oleh mahasiswa untuk mempertahankan hasil belajar yang selama
ini baik dan meningkatkan hasil belajar mahasiswa yang selama ini masih dibawah
rata-rata. Dengan demikian mahasiswa akan bisa menerapkan prinsip ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari agar tidak melakukan perilaku konsumtif serta menjadi
pribadi yang siap untuk melanjutkan jenjang karirnya menjadi seorang pendidik
yang baik serta bisa mengamalkan ilmu yang didapat selama menempuh pembelajaran
di kampus.
b.
Bagi Dosen
Agar memberikan pengertian lebih kepada mahasiswa
tentang bagaimana mengatur perekonomian sendiri agar terhindar dari berperilaku
konsumtif. Serta untuk lebih meningkatkan sistem pembelajaran yang diberikan
kepada mahasiswa, memberikan pemahaman yang lebih tentang cara berkonsumsi yang
baik sesuai dengan prinsip ekonomi dan materi lain yang diajarkan, agar
mahasiswa bisa terhindar dari perilaku konsumtif dan mendapatkan hasil belajar
yang memuaskan.
c.
Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa seharusnya bisa mengontrol kegiatan konsumsi
secara bijak, agar terhindar dari pola konsumsi yang berlebihan, lebih bisa
memahami arti perilaku konsumtif serta menjalankan tugasnya sebagai seorang
terpelajar untuk lebih meningkatkan hasil belajar yang baik. Disamping itu
sebagai mahasiswa juga harus bisa lebih memanfaatkan fasilitas yang sudah
diberikan oleh keluarga sebagai penunjang proses pembelajaran, serta lebih
memahami pentingnya pergaulan teman sebaya dikalangan kampus maupun dikawasan
masyarakat supaya terhindar dari perilaku konsumtif.
d.
Bagi
Peneliti
Untuk melengkapi sebagian tugas guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Kanjuruhan Malang dan dapat dijadikan
acuan untuk pelaksanaan pendidikan yang lebih baik lagi. Apabila peneliti telah
menjadi pendidik sehingga dapat berkontribusi pada dunia pendidikan dan
berusaha menciptakan gaya
hidup berkonsumsi yang benar dan bijak, sehingga mahasiswa akan terhindar dari gaya
hidup berperilaku konsumtif, selain disamping itu hasil belajar mahasiswa yang didapat dari perkuliahan harus
bisa ditingkatkan dan bisa diterapkan dengan baik dikehidupan sehari-hari.
e.
Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara lingkungan keluarga, pergaulan teman sebaya dan pergaulan teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang sebesar 0,366 atau 36,6%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perilaku konsumtif pada mahasiswa
pendidikan ekonomi masih
dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini yakni sebesar 0,634 atau 63,4%, diharapkan bagi peneliti
selanjutnya agar melakukan penelitian untuk mengetahui variabel lain yang berhubungan dengan perilaku konsumtif tersebut selain yang diteliti dalam penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus. 2002. Pentingnya
perilaku berkonsumtif. Bandung:Rineka Cipta
Ahmadi, 2001.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran.
Bandung:Erlangga
Anggia, Dewi. 2008. “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Minat
Belajar terhadap Prestasi belajar siswa SMK program studi akuntansi di SMKN 1
Malang”. Skripsi tidak di terbitkan.
Ani. 2002. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Erlangga
Anonim. 2003. Undang-undang Republik Indonesia
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka cipta.
Baharudin, 2009.
Pendukung sistem pembelajaran.
Yogyakarta:Rineka Cipta
Bernadina, Ida Farida. 2011. “Pengaruh
status sosial ekonomi orang tua, pergaulan dengan teman
sebaya, dan persepsi siswa tentang gaya hidup (life style) selebritis sebagai
trendsetter terhadap perilaku konsumtif siswa SMAN 3 Malang”. Skripsi tidak di terbitkan.
Dalyono, 2005. Faktor pendukung proses pembelajaran. Bandung:Sinar
Grafika
Depdikbud,
2000. Sistem pendidikan nasional.
Jakarta:Sinar Grafika
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Farandika,
Hety . 2007. “Pengaruh
Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi, dan Persepsi Lingkungan Sosial Teman Sebaya Terhadap Rasionalitas Ekonomi
Siswa Kelas XI IPS di SMAK
FRATERAN MALANG”. Skripsi tidak di terbitkan.
Gunarsa,
2000. Pentingnya akan masa remaja.
Jakarta:CV Alfabeta
Hartup,
2000. Pergaulan teman sebaya.
Jakarta:Rineka Cipta
Hasbullah, 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran. Surabaya:Erlangga
Hurlock,
2003. Bimbingan konseling.
Surabaya:Erlangga
Keller,
2004. Proses belajar pembelajaran.
Jakarta:Erlangga
Khairudin,
2002. Fungsi dan peran lingkungan
keluarga. Jakarta:Rineka Cipta
Kurniafindi, Wahyu Angga. 2008. “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi belajar siswa SMK
progran studi akuntansi di SMK Ardjuna 1 Malang”. Skripsi tidak
di terbitkan.
Mangkunegara, 2002. Pentingnya perilak berkonsumtif.
Yogyakarta:Erlangga
Mu’tadin,
2002. Pergaulan dalam pertemanan.
Bandung:Rineka Cipta
Nashar. 2004. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya. Bandung:Rineka Cipta
Pratiwi, Erta. 2008. “Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi
Orang Tua dan Konsep Diri Siswa
Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Malang”. Skripsi tidak di terbitkan. PT. Remaja RosdaKarya.
Purwanto,
2004. Lingkungan pendidikan.
Surabaya:Erlangga
Puspitawati. 2008. Lingkungan pendidikan. Surabaya:Erlangga
Samsunuwiyati,
2005. Pentingnya akan masa remaja.
Bandung:CV Alfabeta.
Santrock, J.W. 2003. Life Span Development. Jilid 1 Edisi 5
Jakarta Erlangga.
Santrock. 2008. Life Span Development. Jilid 2. Jakarta:Erlangga.
Sartain, 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.
Jakarta:Erlangga
Sarwono. 2007. Pentingnya perilaku berkonsumtif. bandung:Erlangga
Siswoyo, 2008. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhinya. Jakarta Rineka Cipta.
Sudarsono.
2002. Faktor-faktor yang mempengaruhi
minat. Jakarta:Rineka cipta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian. Bandung:CV Alfabeta.
Sukmadinata,
2007. Pentingnya lingkungan belajar.
Surabaya:Erlangga
Sulwati.
2007. Kepribadiian. Yogyakarta:Rineka Cipta
Sumarni,
2006. Faktor pendukung proses
pembelajaran. Jakarta:Erlangga
Supardi,
2003. Faktor pendukung proses pembelajaran. Bandung:Sinar Grafika
Syah,
Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Syamsu, 2006. Pendukung sistem pembelajaran.
Bandung:Rineka Cipta
Tambunan. 2001. Pentingnya perilaku berkonsumtif. Surabaya:Erlangga
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta.
Universitas Kanjuruhan Malang. 2006. Pedoman
Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan.
Wahyurini. 2003. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembelajaran.
Jakarta:Erlangga
Wibowo,
2001. Life span development.
Bandung:Erlangga
Yusuf, Syamsu. 2000. Bimbingan
konseling. Bandung:Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar